BALIGOAL - Tujuh anak baru saja pulang dari Inggris setelah menimba ilmu di Manchester United Soccer School selama 10 hari. Kini, mereka berbagi pengalaman selama di sana.
Ketujuh anak itu terpilih dari hasil seleksi program United Training 2015 yang diselenggarakan Achilles dan Corsa, selaku mitra resmi Manchester United, dan bekerja sama dengan Kick Andy Foundation. Mereka menyeleksi anak-anak berbakat dari berbagai sekolah sepakbola di Indonesia.
Mereka lalu mengadakan seleksi nasional yang diikuti 41 anak terpilih di Bali pada Maret. Anak-anak tersebut diseleksi langsung Pelatih Manchester United Soccer School, Dave Chapman.
Kemudian terpilihlah enam anak, I Kadek Dwi Kurniawan (16) dari Bali, Ayub Abdul Aziz (15) dari Semarang, Jero Pratama (15) dari Padang, Marselius Fanmakuni (13) dari Alor, Pamungkas Budi Wibowo (16) dari Surakarta, dan Ahmad Wahyudi Marasabessy (15) dari Tulehu. Satu anak lagi, Jani Robert Yawan Bedes (14) dari Merauke adalah peserta tahun lalu yang gagal berangkat karena terkendala paspor.
Sejak tanggal 14 Agustus, ketujuh anak ini memulai petualangan mereka. Mereka bersaing unjuk kemampuan mengolah si kulit bundar dengan anak-anak dari negara lain yang turut berlatih. Banyak hal yang mereka dapatkan dari pengalaman ini.
"Senang, bisa menambah pengalaman, teman, dan tentunya juga menambah ilmu saya. Saya bisa mendalami sepakbola lebih dalam lagi," kata Ahmad selepas jumpa pers di Wisma Achilles, Jakarta, kepadadetikSport, Rabu (26/8).
Talenta mereka diapresiasi pihak Manchester United Soccer School. Terbukti ada tiga anak yang mendapat penghargaan dari mereka. Ayub menjadi 'The Best Defender', Ahmad dinobatkan sebagai 'The Explosive Player', dan Jero menyabet penghargaan 'The Best Player' dari United Training 2015.
Selain berlatih, mereka juga berkesempatan mengunjungi Stadion Old Trafford. Ketujuh anak itu pun turut menonton aksi Wayne Rooney, cs. saat melawan Newcastle United, Sabtu lalu.
Program United Training sudah memasuki tahun kedua dan berlangsung lagi tahun depan. United Training diharapkan bisa menjadi jembatan bagi anak-anak tersebut mewujudkan cita-cita menjadi pesepakbola profesional.
Setelah program ini usai, ketujuh anak itu dikembalikan ke daerah masing-masing untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan kepada teman-temannya. Pihak penyelenggara tetap membantu anak-anak ini dengan merekomendasikan bakat mereka ke klub sepakbola lokal untuk pembinaan. BALIGOAL
0 komentar:
Posting Komentar